Minggu, 27 September 2015
Semanis Susu, Sepahit Pare - Cerpen Cinta Remaja
SEMANIS SUSU, SEPAHIT PARE.
Karya Rafael Stefan Lawalata.
''Ergghh enggak, terimakasih...'' jawab Raden mengangkat piringnya jauh-jauh dari gerobak tukang siomay. Siang yang terik itu, dia bersama temannya, Irama, sedang menikmati suasana sejuk di kantin kampus, dekat dengan pepohonan rindang yang meringkuk. Raden berjalan menuju meja yang telah diduduki Irama sedari tadi, tentunya membawa
Senin, 14 September 2015
Bunga Setahun Sehujan - Cerpen Persahabatan Remaja
BUNGA SETAHUN SEHUJAN
Karya Aiyas Mutiara
Kota Bengawan, Desember 2012
Gerimis bukan lagi gerimis. Angin yang bertiup pun tak cukup hanya dibilang dingin. Alam beralih peran. Terik panas yang biasa menghujam kota Bengawan ini pun, lebih memilih untuk menjadi mendung. Hujan. Saat hitam menggelayuti awan. Dan rerintikan air bergantian menghujam tanah. Berisik. Suaranya menimpa atap rumah.
Minggu, 06 September 2015
Di Makam Itu Ku Nyatakan Cinta - Cerpen Cinta Remaja
DI MAKAM ITU KU NYATAKAN CINTA
Karya Marie Augustin Alvidian P.A.H
Seperti biasa, sore itu aku berjalan menyusuri taman dekat kampus. Meski banyak orang berlalu � lalang tapi nggak kayak di rumah hampir tiap hari dengar papa dan mama bertengkar. Lebih lagi akhir-akhir ini mereka nggak pernah dengar apa mauku, aku hanya dekat dengan adikku Rindi yang terlalu kuat merasakan kondisi di rumah.
Doa Disetiap Air Mataku - Cerpen Ibu dan Ayah
DOA DISETIAP AIR MATAKU
Karya Rachma Mamlu'atul Maulla
Aku masih termenung di antara rintikan air hujan sore ini,berharap mendapatkan inspirasi agar dapat membuat cerpen dan menambah koleksi cerpenku,tapi bukan inspirasi cerita yang ku dapatkan,melainkan pernyataan abah jika aku akan di kirim ke pesantren untuk meneruskan studyku,itu bukan pilihanku,aku tak pernah berpikiran jika aku akan di
Langganan:
Postingan (Atom)